Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin dibangun dan
digagas oleh Kementerian Pertahanan RI melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Kemhan RI, dan pada kali ini diresmikan langsung oleh
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu.
Fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin yang dibangun
di atas lahan seluas 2,1 Hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal
penghasil bahan baku Propelan. Dimana pembangunan fasilitas ini adalah salah
satu tahap untuk mendukung terwujudnya salah satu dari 7 program Pertahanan
Nasional yakni Program pengembangan industri propelan.
Pencanangan pembangunan fasilitas ini dilakukan melalui
groundbreaking yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 di EMC Subang oleh
Menteri Pertahanan RI Poernomo Yusgiantoro dan Menteri Perindustrian MS
Hidayat.
DAHANA sendiri dalam pembangunan Fasilitas Sarana &
Prototipe Nitrogliserin berperan sebagai penyedia peralatan utama, engineering,
utilitas, bangunan, pelaksanaan commisioning maupun start-up proyek pembangunan
fasilitas penelitan dan pengembangan sarana dan prototipe nitrogliserin sebagai
bahan baku propelan
Pembangunan fisik industri propelan dimulai pada 10 Agustus
2015 sampai dengan 2017. Kemudian melakukan Kegiatan acid/wet run pada 7 s.d 15
Nopember 2017 yang dilanjutkan dengan live commissioning pada 16 Nopember 2017
di NG Plant Subang. Ditandai dengan moment peresmian, pabrik Nitrogliserin kini
siap dioperasikan.
Nitrogliserin (NG) dikenal sebagai trinitrogliserin dan
gliseril trinitrat. NG sendiri merupakan larutan yang mudah meledak. Senyawa
ini diproduksi dengan cara nitrasi gliserol/gliserin dengan asam nitrat pekat.
NG berfungsi sebagai bahan baku propelan.
Menggunakan teknologi miliknya Rheinmetal Denel Munition
(RDM), fasilitas Sarana & Prototipe Nitrogliserin memiliki kapasitas 200
MT/tahun, atau mampu mengasilkan NG sekitar 1 ton/hari, tepatnya 150 Kg/jam.
Propelan produksi DAHANA nantinya akan menjadi komponen utama Munisi Kaliber
Besar (MKB) dan Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang diperuntukkan untuk produksi
munisi ringan, meriam, peluru kendali balistik, kanon, roket antariksa, dan
industri sipil dan militer lainnya.
Propelan merupakan salah satu bahan yang mempunyai nilai
strategis bagi kedaulatan suatu negara. Kebutuhan propelan dalam negeri sampai
dengan saat ini masih dipenuhi melalui impor, sehingga sangat rawan terhadap
embargo dari negara lain dan kemampuan pertahanan NKRI. Besar harapan kami dengan telah selesainya
Pembangunan Sarana & Protipe NG akan membuka peluang bagi negara untuk
terus melanjutkan pengembangan industri propelan dalam negeri, terutama untuk
tahap pertama yaitu pabrik spherical powder/ball powder sebagai isian dari
munisi kaliber kecil, karena dapat memberikan deterrent effect, menciptakan
kemandirian serta sebagai wujud BELA NEGARA.
Sementara itu, Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi
Antono mengatakan bahwa DAHANA masih memiliki dua pekerjaan rumah besar: mewujudkan industri propelan dan pabrik
amonium nitrat.
“Oleh karenanya, dalam acara ini juga ditandatangani
addendum HoA propelan dan offtake produk amonium nitrate dengan PT Pindad yang
juga anggota kluster NDHI,” ungkap Budi Antono.
Tidak ada komentar
Posting Komentar