PEWARTA SUBANG - Kabupaten Subang, salah satu kabupaten yang kaya dengan potensi
parawisata. Dengan kekayaan alamnya, Subang di anugerahi Tuhan dengan tiga
daerah potensial wisata, seperti dataran
pesisir laut utara, dataran tengah, dan dataran tinggi.
Selain menyediakan wisata alam, Subang juga memiliki destinasi
wisata budaya, satu diantaranya yakni desa wisata Cibuluh, kecamatan Tanjung
Siang. Jika diukur dari pusat kota Subang, menuju desa wisata Cibuluh, berjarak
sekitar 37 Km. Bila menggunakan kendaraan pribadi bisa ditempuh dengan waktu
sekitar 1 jam.
Desa wisata Cibuluh, pada awal tahun 2017, mulai ramai dikunjungi
wisatawan dari berbagai kota. Wisatawan yang bekunjung ke desa ini dapat menikmati
keindahan alam dan sajian budaya masyarakat setempat.
Desa Wisata Cibuluh - Kampung Bolang |
Dengan pesona alam pedesaan, pesawahan, kolam ikan, sungai-sungai
yang mengalir, air tejun, rimbunnya pepohonan, segarnya udara, serta keramahan
masyarakatnya. Menjadikan desa Cibuluh, menjadi desa wisata yang diunggulkan
untuk menarik wisatawan.
Desa wisata ini sendiri dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) dengan nama unit usaha parawisata. Dengan menawarkan paket wisata
desa untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan budaya masyarakat desa.
Daming Agus, Kepala BUMDes Unit Usaha Pariwisata Cibuluh, kepada PEWARATAAMATIR.COM menuturkan wisatawan yang
berkunjung ke desanya ini akan mendapatkan pengalaman tentang budaya masyarakat
desa Cibuluh, yaitu masyarakat Sunda.
“Kalau masyakat lokal kesini, ya, seperti biasa-biasa aja, makanya
tidak ada tiket masuk. Tapi jika ada keluarga atau rombongan kesini, nantinya
kita kenalkan budaya disini, dan ikut terlibat langsung. Kita coba memberikan
pengalaman,” terang Daming (28/3/2017).
Wisatawan nantinya diperkenalkan dengan budaya sawah, budaya
sungai, budaya bercocok tanam dan budaya kesenian dan permainan tradisional
yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa. Jika sedang musim menanam padi,
pengunjung bisa juga turun ke sawah untuk mencoba bagaimana mencakul sawah dan
menanam padi.
Disini pun kita bisa melihat bagaimana proses pembuatan makanan
tradisional yang dibuat oleh warga sekitar, dan bisa mencoba dalam proses
pembuatannya, “Disini ada pembuat Opak, nah,
jika mau, nanti kita bisa melihat dan belajar langsung pembuatannya,” kata
Daming.
Lebih rinci, Daming pun menerangkan, Desa wisata Cibuluh memiliki
beberapa titik tempat yang biasa dikunjungi wisatawan, diantaraya air terjun
atau Curug Ciseupan, Monument Perjuangan, “Itu tempat yang sudah lama dikenal
banyak orang, ada beberapa tempat lainnya, yang memang kami buat untuk menarik
wisatawan,” jelas Daming.
Tempat-tempat tersebut diantaranya yaitu;
Saung Mulan
Desa Wisata Cibuluh - Saung Mulan |
Sebelum berpapasan dan bertemu dengan Daming Agus, Saung Mulan
adalah tempat yang pertama kali di kunjungi oleh PEWARTAAMATIR.COM. Tempat ini berdekatan dengan lapang Sepak Bola desa Cibuluh
dimana terdapat plang bertulisakan ‘Desa Wisata Cibuluh’, ‘Bolang’ tulisan
berukuran besar yang dirangkai dari bambu.
Dari lapang sepak bola ini, kita tinggal belok kanan, menuju jalan
turunan, kurang dari 3 meter, akan ditemukan jalan gang dengan gapura kayu,
berbentuk rangka rumah, bertuliskan, ‘Saung Mulan’. Dari sini, kita tinggal jalan kaki melewati
kebun, jalan setapaknya akan mengantarkan kita kelokasi. Atau jika menggunakan
kendaraan bermotor roda dua, kita bisa memilih jalan naik, yang lebih dekat
dengan lokasi parkir kendaraan. Arahkan kendaraan bermotor anda terus mengarah
jalan turunan, sekitar 5 meter dari lokasi gapura pertama, kita akan menemukan
gapura yang kedua, bedekatan dengan pemukiman warga.
Jika sudah menemukan halaman dipenuhi rerumputan dan berdiri
beberapa saung atau gazebo yang atapnya terbuat dari jerami, dan kita dapat
melihat luasnya pemandangan seakan diatas bukit. Maka pertanda kita telah sampai di Saung Mulan. Di
tempat ini kita akan merasakan hempasan segarnya udara pedesaan.
Disini, berjumpa
dengan Udan, pemilik sekaligus pengelola Saung Mulan. Ia pun menceritakan
tentang pendirian Saung Mulan. Sebelumnya, Udan tidak pernah terpikirkan rumah
dan perkarangan rumahnya bakal mengundang banyak pengunjung.
Awalnya, ia sengaja menata halamannya dengan mambangun beberapa saung,
tempat untuk kumpul dan santai bersama keluarganya, namun seiring waktu,
beberapa kawannya yang bertamu kerumahnya sangat tertarik untuk menikmati
pemandangan di saung yang dibuatnya.
“Tadinya untuk pribadi, keluarga, tapi ternyata banyak yang suka
dan ingin berkunjung kesini, ya saya sangat senang, jika ini bisa bermanfaat
untuk semua orang,” terang udan, berkisah.
Pendirian Saung Mulan, terang Udan sudah dilakukan sejak tahun
2016, dan baru ‘ngehits’ pada awal tahun 2017, setelah mendapat dukungan dan
dorongan dari berbagai pihak. Seperti namanya Saung Mulan, mulan dalam bahasa
Indonesia artinya bulan, jadi saung mulan itu adalah saung bulan, dimana
ditempat ini kita bisa menikmati keindahan bulan, dan tentunya hanya bisa
dinikmati pada malam hari di bulan purnama.
Untuk memikat wisatawan, menurut Udan, pihaknya telah memiliki
program setiap bulannya, yakni pada malam bulan purnama. Selain kita dapat menikmati
keindahan bulan purnama, digelar juga acara diskusi budaya.
“Acara lebih kepada literasi budaya,diskusi santai tapi bertema,
tema-temanya seputar budaya dan lingkungan hidup,” ujar Udan.
Nongkrong di Saung Mulan - Desa Wisata Cibuluh |
Namun terkadang, terang Udan, selain bulan purnama, Saung Mulan sering
dikunjungi wisatawan yang hanya ingin sekedar refresh, menikmati suasana malam di desa, “Suka ada juga yang
sengaja kesini, dan menginap, sekedar untuk merasakan bermalam di saung,”
tuturnya.
Untuk bisa bermalam disini, Udan mematok harga sekitar Rp.900.000
untuk satu keluarga yang jumlahnya 6 orang, “Ini harga yang sudah ditentukan
BUMDes, ini sudah termasuk harga paket wisata, mulai penginapan, makan, snack
dan juga paket jalan-jalan wisata di desa Cibuluh,” imbuh Udan, merinci.
Setiap harinya, Saung Mulan selalu didatangi pengunjung, tidak
sedikit yang sengaja mengabadikan moment mereka di Saung Mulan.
Tepas Seweu
Gerbang Menuju Tepas Seuwe - Desa Wisata Cibuluh |
Tepas Seuweu, merupakan salah satu titik destinasi wisata yang
disiapkan oleh warga masyarakat desa Cibuluh, tempat ini berada dipinggiran
pematang sawah. Jika kita berkunjung kesini, kita bisa melihat langsung
aktifitas warga di pematang sawah.
Di tempat inilah, tim berjumpa dengan Daming Agus, kepala Unit Usaha Pariwisata Desa Wisata
Cibuluh. Di tempat ini pula kita bisa
melihat potensi hasil kerajinan warga masyarakat sekitar, “Kerajinan disini,
kerajinan yang biasa dibuat warga untuk memenuhi aktifitas sehari-harinya,”
terang Daming.
Selain menjadi tempat pusat kerajinan, Teupas Seuweu adalah tempat
berkumpulnya warga untuk melakukan aktifitas latihan kesenian. Bila wisatawan
ingin melihat pagelaran kesenian, menurut Daming akan diajak berkunjung ke
Tepas Seuweu. Di tempat ini, terdapat 2
saung kecil, dan 2 saung tempat memajang berbagai jenis kerajinan, serta satu
saung sebagai panggung utama.
Dari beberapa titik yang ada di desa wisata Cibuluh, Tepas Seuweu
adalah tempat yang masih terbilang baru, dibanding tempat-tempat destinasi
lainnya, “Teupas Seuweu, terbilang masih bayi, tempat ini dibuat atas usulan
warga juga, sebagai tempat berlatih kesenian dan juga tempat membuat kerajinan,
untuk dijual sebagai cinderamata,” pungkas Daming.
Saung Budaya Bolang
![]() |
Bermain di Pematang Sawah - Saung Bolang |
Saung Budaya Bolang, tempat ini merupakan salah destinasi yang
sering mendapat kunjungan wisata, mulai dari domestik sampai dengan
mancanegara. Pasalnya Saung Budaya Bolang, merupakan tempat pusat komunitas
permainan tradisional, yang lebih dikenal sebagai komunitas Hong.
Tempat yang berada di pinggir sawah dan sungai ini didirikan oleh
seorang pakar permainan tradisional Indonesia, asal Subang yakni Zaini Alif.
Ditempat kelahirannya ini Zaini Alif, sejak 2005 telah mendirikan komunitas
Hong, dan sering mendapat kunjungan dari berbagai kalangan, untuk sekedar
belajar dan bermain permainan tradisional.
“Tempat ini, lebih kepada wisata pendidikan, literasi,
memperkenalkan permainan tradisional beserta filosofinya,” terang Farida, salah
satu pengelola Saung Budaya Bolang.(28/3/2017).
Setiap pengunjung yang datang ke Saung Budaya Bolang, biasanya
akan diajak memperaktekan berbagai macam jenis macam permainan tradisional baik
yang bisa dilakukan di darat maupun di air atau disungai. ![]() |
Main di Sungai - Saung Budaya Bolang |
Dengan tempat yang luas dilengkapi kolam air, dipinggir pematang
sawah dan aliran sungai, menjadi daya tarik sendiri bagi tempat ini. Tidak
jarang ratusan siswa sekolah ataupun tenaga pendidik dan mahasiswa, pernah
singgah kesini untuk mengenal berbagai jenis permainan.
Pada kesempatan lain, kami mencoba mengubungi Zaini Alif, pendiri Komunitas Hong. Menurut penuturannya,
kini komunitasnya telah mengoleksi ribuan permainan tradisional berbagai daerah
di Indoensia.
“Sampai sekarang Kampung Budaya Bolang sudah
mengoleksi 2600 permaiinan tradisional seluruh Indonesia dan 340 permainan
seluruh Jawa Barat,” ungkap Zaini Alif, melalui pesan media sosial.
Pengelola Saung Budaya Bolang, Farida menuturkan untuk bisa bermain bersama memainkan permainan
tradisional, minimal harus diikuti oleh 50 orang, dengan biaya Rp.50.000/orang.
“Biasanya ada 10 permainan yang akan dipraktekan, 2 diantaranya permainan di
air,” terang Farida, “itu tidak termasuk makan,” imbuhnya.
Menurut informasi, Saung Budaya Bolang, sering mendapat liputan
dari berbagai televisi nasional terkait permainan tradisional. Program acara
anak-anak ‘Si Bolang’ pun beberapa kali pernah shooting di tempat ini.
![]() |
Permainan Tradisonal di air - Saung Budaya Bolang |
Potensi wisata lainnya di desa Cibuluh adalah sungai, disini terdapat
7 sungai yang mengalir melalui desa Cibuluh, satu diantaranya yakni sungai
Cipunegara. Kekayaan sungai ini pun menjadi salah satu destinasi yang
mengundang wisatawan, pengelola wisata memanfaatkan sungai untuk kegiatan rafting,
dan kegiatan lainnya.
Salah satu program yang ditawarkan kepada wisatawan yaitu Festival
Sungai. Kegiatan ini bakal rutin digelar setiap tahunnya. Festival 7 sungai ini
diselenggarakan sebagai cermin sejarah desa Cibuluh dengan budaya agraris atau
bersawah yang kental di desa. Desa Cibuluh sendiri terdiri dari beberapa Dusun
yaitu Bolang 1,Bolang 2, Bolang 3 dan ciseupan.
Pada kegiatan ini pengunjung atau wisatawan bisa ikut terlibat
dalam kegiatan festival. Berbagai macam kegiatan yang digelar pada festival,
satu diantaranya bersifat literasi yakni seminar yang bertemakan tentang
sungai, yang dihadiri oleh para pemerhati dan aktifis lingkungan hidup.