Kamis, 15 Juni 2017

Desa Wisata Cibuluh- Mengenal Budaya Masyarakat Sunda di Kampung Bolang

PEWARTA SUBANG - Kabupaten Subang, salah satu kabupaten yang kaya dengan potensi parawisata. Dengan kekayaan alamnya, Subang di anugerahi... thumbnail 1 summary


PEWARTA SUBANG - Kabupaten Subang, salah satu kabupaten yang kaya dengan potensi parawisata. Dengan kekayaan alamnya, Subang di anugerahi Tuhan dengan tiga daerah potensial wisata, seperti  dataran pesisir laut utara, dataran tengah, dan dataran tinggi.

Selain menyediakan wisata alam, Subang juga memiliki destinasi wisata budaya, satu diantaranya yakni desa wisata Cibuluh, kecamatan Tanjung Siang. Jika diukur dari pusat kota Subang, menuju desa wisata Cibuluh, berjarak sekitar 37 Km. Bila menggunakan kendaraan pribadi bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.

Desa wisata Cibuluh, pada awal tahun 2017, mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kota. Wisatawan yang bekunjung ke desa ini dapat menikmati keindahan alam dan sajian budaya masyarakat setempat. 
Desa Wisata Cibuluh - Kampung Bolang

Dengan pesona alam pedesaan, pesawahan, kolam ikan, sungai-sungai yang mengalir, air tejun, rimbunnya pepohonan, segarnya udara, serta keramahan masyarakatnya. Menjadikan desa Cibuluh, menjadi desa wisata yang diunggulkan untuk menarik wisatawan.

Desa wisata ini sendiri dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan nama unit usaha parawisata. Dengan menawarkan paket wisata desa untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan budaya masyarakat desa.

Daming Agus, Kepala BUMDes Unit Usaha Pariwisata Cibuluh, kepada PEWARATAAMATIR.COM menuturkan wisatawan yang berkunjung ke desanya ini akan mendapatkan pengalaman tentang budaya masyarakat desa Cibuluh, yaitu masyarakat Sunda.

“Kalau masyakat lokal kesini, ya, seperti biasa-biasa aja, makanya tidak ada tiket masuk. Tapi jika ada keluarga atau rombongan kesini, nantinya kita kenalkan budaya disini, dan ikut terlibat langsung. Kita coba memberikan pengalaman,” terang Daming (28/3/2017).

Wisatawan nantinya diperkenalkan dengan budaya sawah, budaya sungai, budaya bercocok tanam dan budaya kesenian dan permainan tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa. Jika sedang musim menanam padi, pengunjung bisa juga turun ke sawah untuk mencoba bagaimana mencakul sawah dan menanam padi.

Disini pun kita bisa melihat bagaimana proses pembuatan makanan tradisional yang dibuat oleh warga sekitar, dan bisa mencoba dalam proses pembuatannya, “Disini ada pembuat Opak, nah, jika mau, nanti kita bisa melihat dan belajar langsung pembuatannya,” kata Daming.

Lebih rinci, Daming pun menerangkan, Desa wisata Cibuluh memiliki beberapa titik tempat yang biasa dikunjungi wisatawan, diantaraya air terjun atau Curug Ciseupan, Monument Perjuangan, “Itu tempat yang sudah lama dikenal banyak orang, ada beberapa tempat lainnya, yang memang kami buat untuk menarik wisatawan,” jelas Daming.
Tempat-tempat tersebut diantaranya yaitu;

Saung Mulan

Desa Wisata Cibuluh - Saung Mulan
Sebelum berpapasan dan bertemu dengan Daming Agus, Saung Mulan adalah tempat yang pertama kali di kunjungi oleh PEWARTAAMATIR.COM. Tempat ini berdekatan dengan lapang Sepak Bola desa Cibuluh dimana terdapat plang bertulisakan ‘Desa Wisata Cibuluh’, ‘Bolang’ tulisan berukuran besar yang dirangkai dari bambu. 

Dari lapang sepak bola ini, kita tinggal belok kanan, menuju jalan turunan, kurang dari 3 meter, akan ditemukan jalan gang dengan gapura kayu, berbentuk rangka rumah, bertuliskan, ‘Saung Mulan’.  Dari sini, kita tinggal jalan kaki melewati kebun, jalan setapaknya akan mengantarkan kita kelokasi. Atau jika menggunakan kendaraan bermotor roda dua, kita bisa memilih jalan naik, yang lebih dekat dengan lokasi parkir kendaraan. Arahkan kendaraan bermotor anda terus mengarah jalan turunan, sekitar 5 meter dari lokasi gapura pertama, kita akan menemukan gapura yang kedua, bedekatan dengan pemukiman warga.

Jika sudah menemukan halaman dipenuhi rerumputan dan berdiri beberapa saung atau gazebo yang atapnya terbuat dari jerami, dan kita dapat melihat luasnya pemandangan seakan diatas bukit. Maka  pertanda kita telah sampai di Saung Mulan. Di tempat ini kita akan merasakan hempasan segarnya udara pedesaan.

Disini, berjumpa dengan Udan, pemilik sekaligus pengelola Saung Mulan. Ia pun menceritakan tentang pendirian Saung Mulan. Sebelumnya, Udan tidak pernah terpikirkan rumah dan perkarangan rumahnya bakal mengundang banyak pengunjung.

Awalnya, ia sengaja menata halamannya dengan mambangun beberapa saung, tempat untuk kumpul dan santai bersama keluarganya, namun seiring waktu, beberapa kawannya yang bertamu kerumahnya sangat tertarik untuk menikmati pemandangan di saung yang dibuatnya.
“Tadinya untuk pribadi, keluarga, tapi ternyata banyak yang suka dan ingin berkunjung kesini, ya saya sangat senang, jika ini bisa bermanfaat untuk semua orang,” terang udan, berkisah.

Pendirian Saung Mulan, terang Udan sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan baru ‘ngehits’ pada awal tahun 2017, setelah mendapat dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Seperti namanya Saung Mulan, mulan dalam bahasa Indonesia artinya bulan, jadi saung mulan itu adalah saung bulan, dimana ditempat ini kita bisa menikmati keindahan bulan, dan tentunya hanya bisa dinikmati pada malam hari di bulan purnama.

Untuk memikat wisatawan, menurut Udan, pihaknya telah memiliki program setiap bulannya, yakni pada malam bulan purnama. Selain kita dapat menikmati keindahan bulan purnama, digelar juga acara diskusi budaya.

“Acara lebih kepada literasi budaya,diskusi santai tapi bertema, tema-temanya seputar budaya dan lingkungan hidup,” ujar Udan.

Nongkrong di Saung Mulan - Desa Wisata Cibuluh
Namun terkadang, terang Udan, selain bulan purnama, Saung Mulan sering dikunjungi wisatawan yang hanya ingin sekedar refresh, menikmati suasana malam di desa, “Suka ada juga yang sengaja kesini, dan menginap, sekedar untuk merasakan bermalam di saung,” tuturnya.

Untuk bisa bermalam disini, Udan mematok harga sekitar Rp.900.000 untuk satu keluarga yang jumlahnya 6 orang, “Ini harga yang sudah ditentukan BUMDes, ini sudah termasuk harga paket wisata, mulai penginapan, makan, snack dan juga paket jalan-jalan wisata di desa Cibuluh,” imbuh Udan, merinci.

Setiap harinya, Saung Mulan selalu didatangi pengunjung, tidak sedikit yang sengaja mengabadikan moment mereka di Saung Mulan.

Tepas Seweu

Gerbang Menuju Tepas Seuwe - Desa Wisata Cibuluh
Tepas Seuweu, merupakan salah satu titik destinasi wisata yang disiapkan oleh warga masyarakat desa Cibuluh, tempat ini berada dipinggiran pematang sawah. Jika kita berkunjung kesini, kita bisa melihat langsung aktifitas warga di pematang sawah.

Di tempat inilah, tim berjumpa dengan Daming Agus, kepala Unit Usaha Pariwisata Desa Wisata Cibuluh.  Di tempat ini pula kita bisa melihat potensi hasil kerajinan warga masyarakat sekitar, “Kerajinan disini, kerajinan yang biasa dibuat warga untuk memenuhi aktifitas sehari-harinya,” terang Daming.

Selain menjadi tempat pusat kerajinan, Teupas Seuweu adalah tempat berkumpulnya warga untuk melakukan aktifitas latihan kesenian. Bila wisatawan ingin melihat pagelaran kesenian, menurut Daming akan diajak berkunjung ke Tepas Seuweu.  Di tempat ini, terdapat 2 saung kecil, dan 2 saung tempat memajang berbagai jenis kerajinan, serta satu saung sebagai panggung utama.

Pusat Kerjinan Tangan hasil karya warga

Dari beberapa titik yang ada di desa wisata Cibuluh, Tepas Seuweu adalah tempat yang masih terbilang baru, dibanding tempat-tempat destinasi lainnya, “Teupas Seuweu, terbilang masih bayi, tempat ini dibuat atas usulan warga juga, sebagai tempat berlatih kesenian dan juga tempat membuat kerajinan, untuk dijual sebagai cinderamata,” pungkas Daming.



Saung Budaya Bolang

Bermain di Pematang Sawah - Saung Bolang
Saung Budaya Bolang, tempat ini merupakan salah destinasi yang sering mendapat kunjungan wisata, mulai dari domestik sampai dengan mancanegara. Pasalnya Saung Budaya Bolang, merupakan tempat pusat komunitas permainan tradisional, yang lebih dikenal sebagai komunitas Hong.

Tempat yang berada di pinggir sawah dan sungai ini didirikan oleh seorang pakar permainan tradisional Indonesia, asal Subang yakni Zaini Alif. Ditempat kelahirannya ini Zaini Alif, sejak 2005 telah mendirikan komunitas Hong, dan sering mendapat kunjungan dari berbagai kalangan, untuk sekedar belajar dan bermain permainan tradisional.

“Tempat ini, lebih kepada wisata pendidikan, literasi, memperkenalkan permainan tradisional beserta filosofinya,” terang Farida, salah satu pengelola Saung Budaya Bolang.(28/3/2017).
Setiap pengunjung yang datang ke Saung Budaya Bolang, biasanya akan diajak memperaktekan berbagai macam jenis macam permainan tradisional baik yang bisa dilakukan di darat maupun di air atau disungai. 



Main di Sungai - Saung Budaya Bolang

Dengan tempat yang luas dilengkapi kolam air, dipinggir pematang sawah dan aliran sungai, menjadi daya tarik sendiri bagi tempat ini. Tidak jarang ratusan siswa sekolah ataupun tenaga pendidik dan mahasiswa, pernah singgah kesini untuk mengenal berbagai jenis permainan.

Pada kesempatan lain, kami mencoba mengubungi Zaini Alif, pendiri Komunitas Hong. Menurut penuturannya, kini komunitasnya telah mengoleksi ribuan permainan tradisional berbagai daerah di Indoensia.

Sampai sekarang Kampung Budaya Bolang sudah mengoleksi 2600 permaiinan tradisional seluruh Indonesia dan 340 permainan seluruh Jawa Barat,” ungkap Zaini Alif, melalui pesan media sosial.

Pengelola Saung Budaya Bolang, Farida  menuturkan untuk bisa bermain bersama memainkan permainan tradisional, minimal harus diikuti oleh 50 orang, dengan biaya Rp.50.000/orang. 

“Biasanya ada 10 permainan yang akan dipraktekan, 2 diantaranya permainan di air,” terang Farida, “itu tidak termasuk makan,” imbuhnya.

Menurut informasi, Saung Budaya Bolang, sering mendapat liputan dari berbagai televisi nasional terkait permainan tradisional. Program acara anak-anak ‘Si Bolang’ pun beberapa kali pernah shooting di tempat ini. 
Permainan Tradisonal di air - Saung Budaya Bolang

Potensi wisata lainnya di desa Cibuluh adalah sungai, disini terdapat 7 sungai yang mengalir melalui desa Cibuluh, satu diantaranya yakni sungai Cipunegara. Kekayaan sungai ini pun menjadi salah satu destinasi yang mengundang wisatawan, pengelola wisata memanfaatkan sungai untuk kegiatan rafting, dan kegiatan lainnya.

Salah satu program yang ditawarkan kepada wisatawan yaitu Festival Sungai. Kegiatan ini bakal rutin digelar setiap tahunnya. Festival 7 sungai ini diselenggarakan sebagai cermin sejarah desa Cibuluh dengan budaya agraris atau bersawah yang kental di desa. Desa Cibuluh sendiri terdiri dari beberapa Dusun yaitu Bolang 1,Bolang 2, Bolang 3 dan ciseupan.

Pada kegiatan ini pengunjung atau wisatawan bisa ikut terlibat dalam kegiatan festival. Berbagai macam kegiatan yang digelar pada festival, satu diantaranya bersifat literasi yakni seminar yang bertemakan tentang sungai, yang dihadiri oleh para pemerhati dan aktifis lingkungan hidup.