Sabtu, 17 Juni 2017

Kereta API Indonesia di Negara Sudan

PA BERBAGI BERITA - PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penghasil produk ... thumbnail 1 summary



PA BERBAGI BERITA - PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penghasil produk dan jasa perkereta apian dan transportasi terus berusaha untuk menembus pasar asing. Hingga saat ini produk-produk PT INKA terus digenjot ke negara-negara tradisional seperti Amerika Serikat, China dan Uni Eropa. Tak berhenti sampai di sana, PT INKA melalui pemerintah RI pun secara bertahap mulai mengalihkan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti Afrika.

Salah satu negara Afrika yang kini mulai dijajaki adalah Sudan. Negara di Afrika Utara itu telah memiliki rencana pengembangan kereta api 2016–2029. Dalam rencana pengembangannya, pemerintah Sudan memerlukan investasi serta partisipasi negara-negara sahabat, termasuk Indonesia, dalam jumlah yang cukup besar.

Rencana pemerintah Sudan untuk pengembangan kereta api tersebut bisa dibilang Mega Proyek karena kebutuhan investasi yang cukup besar. Dalam rencana strategisnya, Pemerintah Sudan akan melakukan revitalisasi transportasi kereta api yang cukup masif, seperti; perbaruan armada kereta api Sudan secara bertahap, yang saat ini berjumlah 60 kereta lokomotif dan lebih dari 2.800 kereta penumpang. Selain itu, revitalisasi juga mencakup perbaruan dan pembangunan jalur kereta api Sudan yang panjangnya mencapai lebih dari 8.000 km.

Manager Pemasaran Luar Negeri INKA Wai Wahdan, sudah menemui Menteri Perhubungan, Jalan dan Jembatan Republik Sudan Makkawi Muhammad Awad, serta Direktur Jenderal Sudan Railways Corporation (SRC) Mohamed Taha Ahmed, di kantor masing-masing, di Khartoum, Sudan. Pertemuan itu difasilitasi oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Sudan dan Negara Eritrea, Burhanuddin dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum.

Hasil dari pertemuan tersebut adalah adanya komitmen kedua belah pihak untuk segera bekerja sama terkait kepentingan industri kereta api kedua negara, terutama dalam menindaklanjuti adanya kebutuhan pengadaan 6 unit kereta lokomotif serta 800 unit kereta barang di Sudan.


Sumber: Bumn.go.id